Aku berjalan dengan jiwa yang lapar.
Perjalanan jauh menuju hati ku
sendiri.
Aku pernah bersedih menangisi fatamorgana.
Tetapi itu wujud
diri ku sendiri.
Aku yang begitu terhanyut rayuan ilusi.
Ternyata hilang
dari pandangan mata kepala.
Tetapi ku temukan bersemayan di dalam hati.
Apa yang aku keluhkan?
Sedangkan itu semua tidak ada.
Seperti api di
jadikan ada kemudian mati tertiup.
Lalu kemana arahnya?
Kenapa aku tidak
pernah mengeluhkan hati ku yang terabaikan diri ku sendiri?
Aku terbuai
yang akan mati.
Aku terbuai yang tak abadi.
Aku terbuai yang pasti
hilang.
Dan semua itu sesungguhnya tak ada.
Apa yang aku cari hingga
jauh kesedihan meratapi?
Semua itu ada di dalam hati ku sendiri.
Dan
perjalan jauh itu adalah menuju hati ku sendiri.
Aku menyaksikan ketidak
abadian yang nyata.
Seperti semua manusia menderita dengan harapan
harapanya kepada ilusi yang nyata.
Apa yang di harapkan itu sangat dekat
tetapi jauh.
Jika bisa lebih memahami apa yang di cari.
Maka semua
adalah terdapat dalam hati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar