sekejab roh dirimu mampu menjadi debu
sekejab jiwamu bsa menjadi tak pernah ada
seperti hembusan angin yang tak kau rasakan
tapi kau mampu hidup oleh udara
kau bangun kuil dengan sayap kotor
kau jadikan suci batu puja
kau jadikan sakral menciptakan dewa
berdiri tunduk di atas mimbar
berkhotbah di teater pemujaan
mengagungkan batu batu di sekeliling
sekejab roh dirimu mampu menjadi debu
sekejab jiwamu bisa menjadi tak penah ada
Tuhan yang kau ciptakan..
dan kau sembah,,
lalu siapa yang menciptamu?
Minggu, 06 Maret 2011
Sabtu, 05 Maret 2011
DALAM JANJI HITAM HIDUPKU
dalam nyayian kelam kau sesatkan aku
dalam syair malam kau hilangkan jiwaku
dalam suara jeritan kau memanggilku
dalam kesuraman kau membelaiku
kau rangkaikan satu perjanjian jiwa
menjadi abadi menghambamu
kau dekap aku yang telanjang
kau persembahkan jubah hitam
aku mengikutimu siang dan malam
aku bersamamu bagai tanpa waktu
aku berdansah untukmu
aku terluka demi senyumku
taukah di balik jubah hitam ini
ku genggam sebilah pedang
di balik senyum ini
kunyanyikan merdu kebencian
aku mengikutimu untuk menikam
aku bersamamu untuk perangimu
aku melawanmu dengan iramamu
aku menghianatimu
engkau bukan Tuhanku
engkau bukan malaikatku
engkau bukan siapa siapa bagiku
engkau adalah musuh abadiku
lihat wajahku di bukit itu
lihat kemilau pedangku
pedang Tuhan untuk jiwaku
perisai Tuhan untuk pelindungku
dengar tawaku menghinamu
nikmati ludahku di cangkir emasmu
dengar syairku mengutukmu
dan bukan hambamu
ku injak kitabmu
tak pernah ku baca dan ku hayati
lihat bara api di tungku
adalah lambang kebencian mengutukmu
aku,,,menentangmu
aku hidup dan mati
bersama pedang dan perisaiku
pedang Tuhan dan perisai penjagaku
aku sebut ini,,,dalam janji hitam hidupku
dalam syair malam kau hilangkan jiwaku
dalam suara jeritan kau memanggilku
dalam kesuraman kau membelaiku
kau rangkaikan satu perjanjian jiwa
menjadi abadi menghambamu
kau dekap aku yang telanjang
kau persembahkan jubah hitam
aku mengikutimu siang dan malam
aku bersamamu bagai tanpa waktu
aku berdansah untukmu
aku terluka demi senyumku
taukah di balik jubah hitam ini
ku genggam sebilah pedang
di balik senyum ini
kunyanyikan merdu kebencian
aku mengikutimu untuk menikam
aku bersamamu untuk perangimu
aku melawanmu dengan iramamu
aku menghianatimu
engkau bukan Tuhanku
engkau bukan malaikatku
engkau bukan siapa siapa bagiku
engkau adalah musuh abadiku
lihat wajahku di bukit itu
lihat kemilau pedangku
pedang Tuhan untuk jiwaku
perisai Tuhan untuk pelindungku
dengar tawaku menghinamu
nikmati ludahku di cangkir emasmu
dengar syairku mengutukmu
dan bukan hambamu
ku injak kitabmu
tak pernah ku baca dan ku hayati
lihat bara api di tungku
adalah lambang kebencian mengutukmu
aku,,,menentangmu
aku hidup dan mati
bersama pedang dan perisaiku
pedang Tuhan dan perisai penjagaku
aku sebut ini,,,dalam janji hitam hidupku
Kamis, 03 Maret 2011
ALAMKU,,MATIKU
satu kesunyian memanggil
lirih mengundang kepedihan
tawa luka menjelma
gemuruh bagai debu badai
langit bersayap awan gelap
tanah kering muntahkan api
amarah samudera merobek lukisan pantai
derap angin berlari,,
tak ubah pasukan perang para pembunuh
jiwa,,jiwa,,jiwa,,,mati
raga,,raga,,raga,,membusuk
peti mati tak berarti
tanah abadi menerima
sang tanah,,,
sang tanah,,,
dari tanah,,
kembali ke tanah,,
malaikat dan Tuhan yang bekerja
segala kuasaNya
lirih mengundang kepedihan
tawa luka menjelma
gemuruh bagai debu badai
langit bersayap awan gelap
tanah kering muntahkan api
amarah samudera merobek lukisan pantai
derap angin berlari,,
tak ubah pasukan perang para pembunuh
jiwa,,jiwa,,jiwa,,,mati
raga,,raga,,raga,,membusuk
peti mati tak berarti
tanah abadi menerima
sang tanah,,,
sang tanah,,,
dari tanah,,
kembali ke tanah,,
malaikat dan Tuhan yang bekerja
segala kuasaNya
PARA PEMBENCI TUHAN
pemikiran yang memenjarakan jiwanya sendiri
lari dari realita sebelumnya
memaknai simbol simbol kosong
memunafikan diri,,
membantah diri,,
menentang dogma
hanya demi pengakuan semu
keyakinan yang di tukar dengan rasa bangga
hanya untuk sebuah pengakuan akan hitam
tak lain jiwamu hanyalah kosong
kau bungkus dengan daging dan darah pahit
kau lupakan masalalumu,,ajaranmu
hanya terpaksa karena merasa
kau tertawakan mereka yang menyebut Tuhan
kau tertawakan mereka yang bersujud
seolah kau lebih tau makna dogma
di mana Tuhanmu yang dulu?
yang kau yakini,,
apakah kau menyimpan dalam kemunafikanmu?
kau bungkus dengan kebanggaanmu,,
dan kau sembunyikan dalam rasa malu?
padahal kami tidak seperti itu,,
lari dari realita sebelumnya
memaknai simbol simbol kosong
memunafikan diri,,
membantah diri,,
menentang dogma
hanya demi pengakuan semu
keyakinan yang di tukar dengan rasa bangga
hanya untuk sebuah pengakuan akan hitam
tak lain jiwamu hanyalah kosong
kau bungkus dengan daging dan darah pahit
kau lupakan masalalumu,,ajaranmu
hanya terpaksa karena merasa
kau tertawakan mereka yang menyebut Tuhan
kau tertawakan mereka yang bersujud
seolah kau lebih tau makna dogma
di mana Tuhanmu yang dulu?
yang kau yakini,,
apakah kau menyimpan dalam kemunafikanmu?
kau bungkus dengan kebanggaanmu,,
dan kau sembunyikan dalam rasa malu?
padahal kami tidak seperti itu,,
Langganan:
Postingan (Atom)