mata air air mata

''jika kau ingin surga,ingatlah kepada pencipta surga. bukan kepada surga itu sendiri''

debu -debu menyatu dengan angin
terusik langkah tergesa para pemburu surga
''anak-anak ku jangan melihat ini,
tidurlah dengan mimpi yang Tuhan berikan''

suatu waktu aku takut kepadamu putraku
jika engkau sudah mengetahui ajaran Tuhan
jangan engkau berani kemudian merampas Hak Tuhan
karena engkau hanya manusia yaitu mahluk

jika kau lihat tetes air Hujan
maka kau tak akan dapat menyalakan lilin di antaranya
putraku,,kau tak dapat menandingi Tuhan
dalam Hal apapun, begitu juga dengan hukum emosimu

anak-anaku, segeralah kau tidur
di pagi hari ibumu menunggumu untuk berjihad
engkaulah ksatria masa depan,
tidakah engkau melihat betapa peluh ibumu yang berjihad?

menjadikanmu ksatria dewasa yang
yang berani melawan kemaksiatan dalam dirimu
yang berani menundukan dirimu sendiri
lihatlah jihad ibumu..

anak-anaku,,jika kau kau ingin surga
maka ta'atlah kepada Tuhan,,
bukan kepada surga itu sendiri
sehingga aku takut engkau nantinya akan salah

anak-anaku yang berpengharapan
jika kau ingin surga
maka ingatlah kepada pencipta surga
bukan kepada surga itu sendiri

putraku,,jangan hianati Tuhan
karena Tuhan tidak pernah menghianatimu
jangan merekayasa Tuhan
karena Tuhan tidak sia-sia menciptamu

jangan pula kau jadikan dirimu Nabi baru
atau berTuhan pada Egomu
ingatlah ''La Ilaha Illallah''
maka tunduklah kita kepada-Nya

''kelopak malam sang pemimpi''

ketika jiwa sudah beranjak mendekati keranuman
bibir-bibir gelisah mengatakan apa pun
ada kenyataan yang tiada
... dan kesepian yang mnjadikan kebenaran itu ada

hembusan angin tidak pernah bersembunyi
di antara siang atau pun malam
tidaklah ada yang menutupi arti dedaunan yang jatuh
bukan pula karena musim-musim

sudah teramat sering ku saksikan awan bergemuruh
di saat malam rahasia mengelilingi tubuh yang tertidur
jutaan impian manusia menggila berputar-putar
bahkan aku sering terusik harapanku sendiri

sudah ku tulis dalam pikiranmu
aku sungguh bukan malaikat
bukan sebutan malaikat
dan aku bukanlah malaikatmu

inilah malam di mana aku teringat
kemana perginya masa lalu
jika ia pernah datang
di antara hunjaman dan cumbuan

aku adalah ketidak mengertian
yang berada di tengah putaran malam
akan ku rasakan engkau datang setiap waktu
dalam ketidak berwujudanmu

tapi sungguh engkau setiap waktu mendatangi
dalam dadaku yang terus kau guncang
dalam kepalaku yang terus kau temui
dalam anganku yang terus mengejawantah

''CINTA ADALAH GHAIB''

jika aku adalah asap
maka engkau adalah udara
aku bagai engkau
dan engkau bagai aku

lalu biar saja mereka sibuk memikirkan siapa kita
bahwasanya aku bukanlah engkau
tetapi adamu telah mewujudkan
antara aku dan engkau

cinta..begitu ghaib jika kau ingin penjelasan
apakah engkau bertanya suatu alasan??
kenapa engkau bertanya tentang persaan?
salah..kalimat hanyalah sedikit saja dari kebenaran cinta itu sendiri

jangan pernah bertanya tentang perasaan hati
pikiranmu hanya bisa menerka tak mampu menerjemah
hanya kemanuggalan rasa itulah yang akan kau saksikan
dengan kesaksian jiwamu sendiri

adalah angan-angan panjang jika engkau hanya sibuk mencari arti
sedangkan yang kau cari tidaklah nampak
perhatian dan pemberian adalah sekedar wujud
apakah kau mengira itu sudah cukup?

tidak wahai kekasih,,
itu sekedar wujud dar apa yang tak terjemah
sudah aku sampaikan bahwa cinta adalah ghaib
tak mapu di jelaskan inderawi

karena cinta adalah sesungguhnya hakekat hati
memberi tak meminta
dia manunggal bagai udara dan asap
itulah rasa dan perwujudanya

SANG MAHA PENOLONG

aku merambah di suatu dataran
hingga perbukitan yang menjatuhkan
aku sempat melihat kucuran luka
darah yang tak henti

satu kesempatan yang saat itu aku tak tau
kenapa aku yang pengeluh
tiba-tiba begitu menyukai keheningan
bahwasanya aku pernah tersiksanya

lalu kenapa aku begitu menyukainya sekarang?
bagai kebutuhan hidup yang di takuti banyak manusia
tapi aku sungguh memerlukanya
sampai saat ini aku membutuhkan keheningan

aku tau,,aku melihat
aku menyadari sebuah kekuatan besar
lebih besar dari apapun yang terkuat dari pikiran manusia
tak terjamah pikiran ilmuwan sekalipun

kekuatan maha Dahsyat yang membimbingku
melepaskan kengerian luka
mengejawantah dalam penderitaan atas ketidak tahuan
yahh,,Tuhan adalah kekuatan maha besar itu

melepaskan  rantai-rantai kterpurukan
mengeluarkan dari penjara keluhan
dan tunduk jiwa raga
biara aku menangis kepada sang maha penolong

''BAGAI ANJING DI SURGA''

konsepsi paham abnormal
merebut kuasa Tuhan di muka bumi
sistem modern tata cara dogma
atau titisan bathari durga dari setra gandha mayit

liberalisme pemaksaan konsep
tuduh menuduh definisikan sesat
doktrin menyimpang rajut paradigma
sucilah yang merasa suci

budak pemikiran peradaban
pembinatangan manusia oleh manusia binatang
lupakah risalah sejarah atau kau buang saja?
kisah Qithmir Anjingya Ashabul Kahfi

lupakah,,,atau kau buang saja??
lupakah,,,atau kau buang saja??
lupakah,,,atau kau buang saja??
lupakah,,,atau kau buang saja??

definisi iman bukanlah sorban
definisi iman bukanlah jubah
lalu kami inikah kafir
kami inikah penista?

atau paham doktrin prematur
yang melupakan kisah
si Qithmir Anjingya Ashabul Kahfi
bagaimana anjing masuk surga?

dan bagimu kamipun adalah anjing
kotor.haram,kafir dan biadab
seolah kau penentu pintu surga bagi siapa
lupakah pada pelacur pemberi minum anjing
kedian masuk surga?

Kajian Sederhana: Musik Metal

<blink>sumber: www.siteislami.co.cc<blink>

Assalamualaikum, Akhwat dan Ikhwan yang beriman. Alhamdulillah admin dapat kembali share di ruang siteislami.co.cc untuk mengkaji bersama tentang suatu hal yang (insya Allah) berguna bagi kita. Sekaligus sebagai bentuk tanggapan dan kritik dari artikel sidomi.com (sidomi.com/31976/music-heavy-metal-bikin-otak-depresi/) dan situs Gaul Islam (gaulislam.com/black-metal-musik-setan)

Sebelumnya Admin sebagai pihak netral (hanya penikmat musik metal) menegaskan bahwa tulisan yang saya posting tidak pro maupun kontra terhadap musik cadas. Sehingga

BUAIAN BERHALA MATERI

Dan kehidupanku tidak untuk berhamba kepada Berhala-berhala Dunia. 

Besi-besi kemilau. Layar-layar penghipnotis waktu. 

Penyembah-penyembah materi itu sibuk menentukan nasib mereka sendiri-sendiri. 

Mengenal nama Tuhan tapi membunuh akalnya sendiri. 

Otak mereka di aborsi sendiri. 

Bisa kau ciptakan yg kau sebut masa depan dan kemapanan. 

Tapi kau tidak bisa menciptakan nafasmu sendiri. 

Kau bisa menciptakan robot-robot penghancur. 

Tapi kau tak bisa menciptakan Roh bagi tubuhmu sendiri. 

Itukah yg kau sebut Tuhan bagi dirimu sendiri? 

Masihkah akan menolak di sebut munafik?

Episode masa jiwa

Di sebuah babak episode masa tua.
Jiwa merobek tirai-tirai penutup.
Membangkitkan kematianya menuju sang guru.
Menentang penjuru angin. Lubang-lubang dosa.
Di manakah sang ruh yang masih di sembunyikan kemalasan.
Duduk terhening..terdengar tembang lir-ilir semakin menangis hati yg tertindas.
Siapakah aku ini?
Di manakah aku ini?
Semgatlah hai jiwaku..sudah saatnya berperang pada penghalang menuju
Gusti Allah kanjeng pengeran

AKU MENCINTAIMU DENGAN DO'A (R.Gothica)

Bergulir sang waktu beranjak dari fajar sampai senja dan menuju fajar lagi,
tak pernah terhitung seberapa kali waktu itu memjadi detik.menit.jam.hari.minggu.dan bulan..
tak terhitung waktu cinta ini mengalir.
Aku berenang dan sering tenggelam dalam pikiranku.
Aku terhanyut arus di dalam hatiku.
Betapapun semilir angin sunyi tidak mampu mencuri lagi isi hatimu,
tapi aku menitipkan do'a melalui
Tuhan agar sampai kepadamu.
Jika semilir angin pun membuatmu bisu kepadaku.
Tapi biarlah aku menitipkan bisikan do'a kepada Tuhan agar sampai kepadamu.
Cinta memang sesungguhnya adalah kesabaran tak berbatas.
Akan ku tunggu sampai kau ihlas.
Aku masih tersenyum di depan kebisuanmu.
Aku masih tersenyum ketika kau membelakangi.
Cinta ini tidak pernah terputus.
Sama sekali tidak..cinta ini menemukan kemurnian, cinta yang di ajarkan Tuhan.
Aku tidak kehilanganmu.
Aku masih mencintaimu.
Bercengkerama denganmu melalui do'a.
Tuhan menuntunku..menjadikan cinta ini sebagai ibadah.
Dan aku si fakir dan miskin yang mencintaimu dengan do'a